Qraved
Open in the Qraved app
OPEN
No. 1 Food App for Indonesia
Follow us
Log in to Qraved to connect with people who love food.

Follow Us

For fresh content everyday

Dining out? You can ask us for recommendations!

Click to chat+6221 292 23070Operational Hours: 11AM-2PM
Download The App

Sehari Bernostalgia di Braga, Pusatnya Makanan Sedari Jaman Belanda

Sigit PrasetyoSigit Prasetyo
Sehari Bernostalgia di Braga, Pusatnya Makanan Sedari Jaman Belanda - Main Photo
Sehari Bernostalgia di Braga, Pusatnya Makanan Sedari Jaman Belanda
Kalau mau dirunut dari mana datangnya predikat Parijs van Java, tentu dari Braga-lah jawabannya.

Pemerintah kolonial Belanda memang sengaja membangun Bandung selayaknya Paris di Eropa sana. Dan proyek besar itu dimulai dari kawasan Braga. Makanya, Jalan Braga dibangun dengan gaya art deco, gaya bangunan yang memang menjadi ciri khas bangunan-bangunan Eropa pada masa itu.

Sebagai kawasan elite --yang dibuat menyerupai Paris-- Braga kemudian dijadikan sebagai pusat kemewahan: sebagai pusat mode, pusat makanan berkelas, sampai pusat nongkrong-nongkrong.

Dan kini, setelah berabad-abad berlalu, Braga tetap memainkan peran seperti Braga di jaman Belanda dulu, menjadi pusat kuliner enak. Karenanya, Qraved mau ajak kamu untuk sehari bernostalgia dan berwisata Kuliner di pusat Parijs van Java.
2
Photo Source:  sg.news.yahoo.com
Oke, mari kita awali perjalanan kuliner ini dengan kopi pagi, sebagai mana kebiasaan orang Belanda dalam mengawali hari-hari mereka.

Untuk urusan yang satu ini, Warung Kopi Purnama adalah jawabannya. Warung kopi yang berdiri sejak tahun 1930, ini kopi khas dan juga selai srikaya homemade yang bisa kamu olesin di atas roti, terus dijadiin sarapan sambil baca koran.
Sebagai pengiring waktu ngopi sambil baca koran di pagi hari, mari putar salah satu lagu berbahasa Belanda tentang makanan Indonesia yaitu Geef Mij maar Nasi Goreng, yang dinyanyikan Tante Wieteke van Dort.

Oke.. mari ikuti beat dan hayati liriknya. Agar nostalgia-mu mendapatkan ruh dan kamu pun bisa menghayati bagaimana Braga satu dekade ke belakang.
3
Photo Source:  Hartanto J
Dan... ketika lagu Tante Van Dort itu memasuki reff-nya, kamu harus segera bergeser ke Braga Punya Cerita. Di restoran yang punya interior klasik itu kamu bisa menikmati interiornya yang klasik dan asyik itu, sambil menyantap nasi goreng kari sapi dan yang disajikan lengkap dengan kerupuk udangnya. Persis seperti yang ada di lirik lagi Geef Mij maar Nasi Goreng: "
Geef mij maar nasi goreng met een gebakken ei, wat sambal en wat kroepoek."

Uhh.. Lekkertje!
Ngopi sudah. Sarapan pun sudah. Selanjutnya, mari lanjutkan perjalanan nan nostalgik di Braga. Dames en Heeren, laten we reizen! (Tuan dan Nyonya, mari kita bertamasya!)
4
Photo Source:  thefoodxplorer.com
Matahari sudah mulai meninggi, itu tandanya, perutmu harus kembali diisi. Dan sebagai santap siangnya, kamu bisa mampir ke Sumber Hidangan.

Di salah satu toko roti paling tua di Bandung --atau bisa dikatakan juga salah satu yang tertua di Indonesia, kamu bisa pesan Saucijs brood. Sesuai namanya (brood berarti roti dalam bahasa Belanda), makanan ini adalah sebuah roti isi. Kamu bisa pilih roti dengan isian yang kamu mau di sini, ada yang isi sapi, ada juga yang isi pork. Terserah.
5
Photo Source:  thefoodxplorer.com
Ah, kiranya cukup roti-roti dari Sumber Hidangan ini untuk memanjakan perutmu. Dan sambil menikmati roti yang lembut di mulut itu, kamu bisa menikmati desain interior yang sangat otentik. Desain interior yang memang dipertahankan oleh pemiliknya sejak awal berdirinya restoran ini.
Setelah perutmu terisi, kamu bisa melanjutkan menikmati suasana Braga. Berjalan di pinggir sungai, dan juga memuaskan mata melihat indahnya bangunan-bangunan tua yang masih ada di sana. Kamu pasti akan merasakan sedang berjalan di Paris (mengingat Paris dan Braga punya sedikit kesamaan, dimana pusat hiburan dan denyut nadi kehidupannya ada di pinggiran sungai).

Berhentilah sejanak di Landmark untuk berfoto. Lalu berjalanlah lagi. Anggaplah dirimu sebagai Meneer dan Noni yang sedang mencari udara segar. Berjalan... berjalanlah terus... sampai matahari hampir tenggelam.
6
Photo Source:  entepremeh.com
Dan ketika matahari sudah mulai tenggelam, dan hari sudah masuk sore, mampirlah ke Aroma Kopi. Di sinilah dulu kopi-kopi terbaik dari seputaran Bandung diolah lalu dinikmati oleh orang Belanda dan juga orang Eropa sana.
7
Photo Source:  Aroma Kopi
Karena hari sudah sore, tak ada salahnya kamu mencicipi kopi yang legendaris ini sambil menikmati suasana Bandung di sore hari.
8
Photo Source:  myeatandtravelstory.blogspot.com
Memasuki malam hari, singgahlah di Braga Permai yang merupakan salah satu Restoran tertua di Braga.

Braga Permai ini dahulu bernama, Moison Bogerijen yang sudah berdiri sejak 1921. Di sini kamu bisa menikmati pilihan kuliner Western dan Indonesia.

Salah satu yang bisa kamu pesan di sini, adalah Ravioli. Hidangan pasta ini punya rasa yang super creamy. Enak banget. Dan pastinya bikin kamu ketagihan.
9
Photo Source:  Emily Ng
Buat desserts-nya kamu bisa pesan Rhum Raisin Ice Cream yang disajikan dalam sebongkah batok kelapa. Soal rasa sih jangan ditanya, ice cream di sini lembut banget dan punya tingkat kemanisan yang pas.
10
Photo Source:  Braga Art Cafe
Ah, hampir lupa. Untuk makan malam yang lebih romantis, kamu juga bisa mengunjungi Braga Art Cafe. Restoran yang satu ini juga mengusung gaya art deco yang klasik.

Di sini kamu bisa pesan kupat tahu yang super enak itu. Lucu juga kan, dinner makan kupat tahu dengan nuansa Eropa di tengah-tengah Jalan Braga.
11
Photo Source:  sebandung.com
Rasa-rasanya ga lengkap kalau ke pusat hiburan di Bandung --di jaman sekarang dan dulu-- tanpa menikmati hiburan malam.

Kalau begitu, mampirlah ke Classic Rock Cafe. Di sana kamu bisa menikmati live music yang isinya classic rock sambil meminum bir. Dan kamupun akan merasakan nikmatnya hidup selayaknya Meneer dan Noni Belanda pada masa-nya.

Dan dengan begitu, lengkaplah perjalanan nostalgik di Braga, jantung dan cikal bakal Parijs van Java.