Mengenang Kepergian Yu Djum, Sang Ikon Gudeg di Indonesia
gudegyudjumpusat
Fisik yang pergi, nggak ikut membuat kenikmatan sebuah gudeg bernama Yu Djum turut pergi. Selamat jalan Ibu Djuariah, pelopor gudeg ternama di Yogyakarta yang sudah berdiri sejak tahun 1950 ini bakal selalu dikenang, nggak akan pernah habis dimakan jaman. Untuk itu, sebuah gelar dengan title "legendaris" memang patut didedikasikan untuknya. Bayangin, sejak masih muda, tepatnya saat umur 17 tahun, Ibu Djuariah udah menunjukkan kebolehannya mengolah makanan tradisional dengan rasa yang jauh dari kata sederhana. Selama 85 tahun pula, Ibu Djuariah begitu mahir dalam menyajikan nangka muda atau biasa disebut gori yang kemudian diberi bumbu-bumbu seperti gudeg pada umumnya. Hanya saja, proses memasaknya menggunakan kayu bakar dan telah melalui proses pembakaran selama 18 jam. Belum selesai sampai disitu penyajiannya, isiannya masih terdiri dari sambel krecek, tahu-tempe bacem, dan cabe rawit rebus yang dilambari daun pisang. Kenikmatannya memang luar biasa, bahkan sudah menjadi destinasi para turis lokal dan mancanegara untuk berwisata kuliner. Kami semua sebagai warga Jakarta pun turut berbela sungkawa. Sampai kapanpun, cita rasa gudeg khas Yu Djum tak akan tergantikan. Tapi untuk mengenang ikon gudeg di Indonesia, Qraved akan memberi sedikit info untuk menyantap gudeg di Jakarta. Biar rasanya tetap tak bisa disandingkan, bukan berarti jauh dari kata nikmat. Rest In Peace Ibu Djuariah.
Pertama, kamu bisa jadikan Gudeg Bu Dibyo sebagai destinasi pertama. Biar cita rasa nggak se-otentik khas Yu Djum, tapi yang ini otentik khas Jogja banget. Gudeg Bu Dibyo memiliki banyak varian lauk dan siraman areh santan yang lezat. Potongan nangka muda yang dimasak dengan santan hingga berwarna cokelat, lalu disiram kuah atau areh kental. Nyam!
Di kawasan Pondok Bambu, kamu juga bisa temuin Gudeg Bu Tjitro. Tekstur makanan di sini sangat dijaga. Areh kental dan krecek yang cukup kering bikin rasanya jadi juara banget, belum lagi tambahan telor semur dan opor ayam.
Adapun Gudeg Pak Atmo. Lokasinya pun cukup strategis dan mudah ditemukan di daerah Gandaria. Jangan sampai kelewatan opor ayam yang jadi favorit banyak orang pula.
Banyak pula yang mengenal RM Adem Ayem. Kenikmatan gudeg di tempat ini memang tak tertandingi pula. Biarpun bukan menjadi fokus utama kahs restoran ini, tapi cita rasa krecek yang garing dan renyah, plus potongan nangka juga bersahabat sekali di lidah.
Siap-siap terlena dengan satu porsi berisikan tahu tempe bacem, opor ayam, ditambah gudeg yang bumbunya sangat meresap ke dalam. Gudeg Pejompongan juga cukup ramai diincar banyak orang. Satu porsi aja nggak terasa cukup.
This feature is only available in Qraved AppsPlease download Qraved apps to participate in the contest and win the grand prize. Find out for more information in Qraved appsDownload or Open App dismiss