Yuk, Selidiki Kenapa Carpaccio Jadi Tren di Indonesia!
Judithya Pitana
Yuk, Selidiki Kenapa Carpaccio Jadi Tren di Indonesia!
Carpaccio adalah hidangan yang terbuat dari daging atau ikan mentah, seperti daging sapi, daging rusa, salmon atau tuna. Hidangan ini sudah ditemukan sejak tahun 1950 oleh Giuseppe Cipriani di Venesia dan mulai dipopulerkan ke seluruh dunia pada pertengahan abad 20. Qravians makin penasaran nih tentang Carpaccio yang belakangan mulai digemari masyarakat Indonesia? Simak penyelidikan lengkapnya berikut ini.
Carpaccio = Seni dalam Mengolah Daging
Photo Source: @nuria_fergo
Terlepas dari jenis daging apa yang digunakan, Carpaccio adalah wujud sebuah hidangan yang dibuat dengan menggunakan tingkat kesenian tertentu. Dikatakan seni karena keahlian memotong daging yang diperlukan pada saat proses memasak adalah kunci utama yang harus dimiliki. Pastikan jika kamu benar-benar mengiris daging dengan sangat tipis. Nah, untuk memudahkan proses pengirisan sangat dianjurkan agar kamu terlebih dulu memasukkan daging tersebut di dalam freezer selama 30 menit agar tekstur daging padat, tapi jangan sampai beku, ya! Selanjutnya, taburkan lada hitam dan garam untuk menambah cita rasa serta menghilangkan bau amis yang ada pada daging tersebut.
Penyajian Carpaccio
Photo Source: @pandamedic
Qravians bisa membuat hidangan ini dengan mengiris tipis atau menumbuk tipis daging yang akan diolah sebagai hidangan pembuka. Pada umumnya, Carpaccio menggunakan daging sapi sirloin atau tenderloin yang disajikan bersama dengan lemon, minyak zaitun, dan truffle putih atau keju parmesan. Namun saat ini kamu bisa menemukan hidangan ini di atas piring berisi daging mentah atau ikan, yang telah diiris tipis dan disajikan dengan lemon atau cuka, minyak zaitun, garam dan merica. Tak jarang Carpaccio juga disajikan dengan makanan pendamping lain seperti flat bread, irisan bawang Bombay, dan lain sebagainya. Semua tergantung selera dan pesanan.
Kandungan Kalori Lebih Rendah
Photo Source: @raphaelfinardi
Buat kamu yang sedang menjalankan program diet, hidangan yang satu ini bisa dijadikan menu alternatif yang bisa dikonsumsi. Pasalnya, Carpaccio memiliki jumlah kalori yang lebih rendah jika dibandingkan dengan hidangan yang berasal dari olahan daging sapi lainnya. Pada 150 gram daging sapi yang dipakai untuk hidangan ini hanya terdapat kalori sebesar 303 kal saja. Menariknya, Qravians tetap bisa memperoleh protein sebesar 49,8gram dari sepiring Carpaccio. Untuk Carpaccio yang menggunakan daging ikan, misalnya salmon atau tuna. Kandungan kalorinya pun lebih sedikit yaitu sekitar 230 kalori. Apabila disajikan bersama sayuran, Qravians bisa mendapatkan nutrisi berupa vitamin yang juga banyak bermanfaat untuk tubuh.
Jenis Hidangannya Beragam
Photo Source: @millpondhouse
Ada banyak jenis Carpaccio yang bisa Qravians coba cicipi. Selain di restoran Italia, kamu juga bisa berkunjung ke restoran-restoran Jepang yang sekarang ini jumlahnya cukup banyak di Indonesia. Mulai dari Beef Carpaccio, Salmon Carpaccio, Tuna Carpaccio, Hirame Carpaccio, dan masih banyak lainnya. Semua dijamin bikin kamu ketagihan deh!
Menambah Pengalaman Kuliner
Photo Source: @surrikka
Saat ini Carpaccio memang tengah naik daun di kalangan masyarakat Indonesia. Menikmati hidangan ini terkadang kamu akan lebih merasakan tekstur daging yang digunakan karena menggunakan potongan daging yang melebar dan sangat tipis, bukan seperti saat sedang menikmati seporsi steak. Qravians bisa memperoleh sensasi lumernya daging di lidah karena irisan tipisnya tersebut.
This feature is only available in Qraved AppsPlease download Qraved apps to participate in the contest and win the grand prize. Find out for more information in Qraved appsDownload or Open App dismiss