7 Makanan Indonesia yang Lebih Populer dari Bieber
Deri Lesmana
7 Makanan Indonesia yang Lebih Populer dari Bieber
Doi emang populer, baik karena lagu-lagunya atau kehidupan pribadinya. Tapi, sebelum doi muncul sebagai fenomena lewat 'baby baby oh'-nya, ada hal yang udah populer lebih dulu di Indonesia. Bahkan, terus populer sampai sekarang dan layak dibilang lebih populer dari doi. Apa hal itu? Makanan-makanan Indonesia. Sebagai orang Indonesia, kamu bisa lupa sama doi, tapi gak bisa lupa sama 7 makanan Indonesia berikut ini.
Rendang dicatat oleh CNN Internasional sebagai makanan terlezat di dunia pada 2011. Jauh sebelum itu, kamu pasti udah sering makan olahan daging yang luar biasa ini. Sampai sekarang, kalau kamu pergi ke warung makan padang seperti RM Padang Raya Kelapa Gading, rendang selalu menjadi pilihan yang menarik.
Tapi tau gak sih, saat kamu makan rendang, setiap daging yang kamu gigit adalah hasil dari proses yang panjang? Daging sapi dan berbagai macam rempah yang menjadi bahan utama dari rendang harus dimasak dan dipanaskan berkali-kali, berjam-jam, untuk sampai ke lidah kamu dengan kualitas terbaik.
Kalau rendang adalah artis, rendang gak muncul dengan instan dan layak disebut maestro.
Doi yang lagi kita omongin gak bakal bisa ada di pinggir jalan setiap malam. Tapi nasi goreng bisa ngelakuin itu, demi membantu kamu keluar dari penderitaan lapar-sebelum-tidur. Bahkan, kalau kamu beruntung, kamu bisa punya kemampuan untuk menghadirkan sosok nasi goreng itu dengan tangan kamu sendiri…kapan pun kamu mau.
Karena itulah, nasi goreng lebih akrab dan populer di kalangan orang Indonesia. Di kalangan internasional, nasi goreng pun populer. Pada Shanghai Expo 2010, nasi goreng terjual sampai 700 porsi. Masih ingat momen kedatangan Presiden USA Barrack Obama ke Indonesia? Dia makan nasi goreng, bukan doi yang lagi kita omongin.
Nasi goreng yang enak bisa kamu rasain di Kebon Sirih. Percaya deh.
Bayangkan semangkuk soto ayam: kuah hangatnya yang segar karena tetesan jeruk nipis, potongan tomat dan kol, bihun, dan tentu saja suiran ayamnya. Siapa pun berani menjamin, gak ada yang sulit dari ngebayangin semangkuk soto ayam. Semua orang bisa ngelakuin itu, bahkan sampai berhasil ngilu, ngiler, dan gak tahan mau cepat-cepat nikmatin soto ayam beneran.
Kenapa bisa begitu? Karena semua orang Indonesia tau soto ayam. Salah satu jenis soto yang ada di Indonesia adalah soto lamongan, kamu bisa coba itu di warung soto yang ada di Ciputat Timur itu.
Datang ke warteg Bahari Pasar Minggu dan pesanlah berbagai macam olahan tempe.
Ini ajaib, tempe bisa berubah menjadi apapun yang kita mau. Setelah berubah dari sekadar kacang kedelai, dia bisa menjadi sepotong tempe goreng yang cocok dengan segala jenis sambal, orek tempe yang sedap, steak, tempe bacem, mendoan, atau tokoh penting dalam semangkuk sayur lodeh. Pengertian banget Si Tempe ini, layak untuk kita jadiin idola.
Kalau orang Indonesia udah kenal banget sama tempe, orang Jepang dan Korea pun begitu. Lewat tangan seorang pebisnis bernama Pak Rustomo, tempe muncul di masyarakat Jepang dan mendapat respon yang sangat baik. Selain itu, seorang koki asal Korea bernama Eduard Quad mengidolakan tempe dan membuat variasi olahannya.
“Sate, 200 tusuk, makan di sini!” itu kata Suzana berpuluh-puluh tahun lalu. Sate sudah populer sejak dulu, popularitasnya gak luntur kemakan waktu. Di Indonesia, ada banyak banget jenis sate dan itu semakin membuatnya nempel di kepala kita semua. Di negara asal Bieber, sate ayam menjadi menu yang mampu bersaing dengan makanan lain yang dijual di New York.
Di Jakarta, Sate Apjay Melawai sangat layak dipertimbangkan.
Baiklah, ini cuma potongan-potongan sayur yang telah direbus dan disiram bumbu kacang. Tapi ini makanan Indonesia yang enak, sekaligus direkomendasikan oleh banyak orang sebagai makanan diet. Bayangkan berapa banyak orang yang ingin langsing atau menurunkan berat badan, sebanyak itu juga yang tahu gado-gado, menu utama Gado-Gado Boplo, Kelapa Gading.
Taruhan, yuk, di tengah zaman yang dipenuhi lemak ini, orang akan lebih akrab dengan gado-gado dari pada doi yang lagi kita omongin. Gado-gado lebih populer!
Roger Ebert, kritikus film asal Chicago, pernah bikin artikel berjudul “The Twelve Gifts of Chrismast”. Tidak ada album Bieber di daftar itu, tapi ada Indomie. Ebert gak lagi becanda waktu nulis itu, dia cuma lagi iseng dengan serius. Di tulisannya, dia emang ngaku kalau dia belum ngerasain Indomie dengan lidahnya sendiri, tapi kontributor blognya dari India bernama S. M. Rana bilang, “the best instant pasta I’ve tested”.
Di Indonesia sendiri, kepopuleran Indomie sudah terlalu sulit dikalahkan. Padahal, dia bukan selebriti, cuma mi instan.
This feature is only available in Qraved AppsPlease download Qraved apps to participate in the contest and win the grand prize. Find out for more information in Qraved appsDownload or Open App dismiss