7 Kafe di Braga yang Kualitasnya Berasa

Melintas di Jalan Braga, kamu gak mungkin buat gak menyadari keberadaan Suga Rush. Kedai berwarna merah-hitamnya bakal menarik perhatian kamu. Gak sampai di situ, kalau kamu masuk Suga Rush mampu bertanggung-jawab atas kemenarikan-luarnya yang udah mempengaruhi kamu.

Suga Rush punya tempat yang cozy banget, cocok buat ngumpul. Tipografi yang memenuhi dindingnya memberi sentuhan lain buat hati kamu, selain makanan dan minuman manisnya yang bisa memanjakan lidah kamu. Di antara kafe di Braga lainnya, Suga Rush bisa dibilang memimpin dalam banyak hal. Kamu harus mampir!

Qraved punya yang selanjutnya: Braga Punya Cerita. Ya, itu namanya. Gak cuma asal pake nama, Braga Punya Cerita emang bener-bener jadi kafe di Braga yang bercerita banyak. Bangunannya yang tua, foto-foto Braga jaman dulu, interiornya secara keseluruhan, dan semua properti yang mereka pakai bisa banget ngelempar kita ke masa lalu.

Balik ke masa kini, kita punya banyak pilihan makanan dan minuman di Braga Punya Cerita. Mulai dari makanan khas Indonesia, Western, sampai makanan sehat. Makan-minum, nongkrong bareng temen, diceritakan tentang Braga, sampai menikmati wifi cepat, di sini kita gak akan bangkrut. Harga-harga di sini relatif murah.

Tempat ini masih segar karena baru didirikan. Dibuat dua lantai, Braga Art Cafe yang didominasi oleh warna cokelat dari kayu-kayu berukir layak kamu datangi. Lantai satu dikonsep indoor, lantai dua dikonsep semi-outdoor dengan balkon dan kursi-kursi panjang buat pengunjung yang datang secara rombongan.

Hindari untuk berhenti menilai Braga Art Cafe di tampilannya saja. Kita bakal ngira ini kafe yang berpotensi untuk membangkrutkan kita. Padahal, enggak sama sekali! Harga-harga yang mereka kasih masih terbilang wajar, meskipun menu Indonesia dan Western nya enak banget.

Selanjutnya, ada The Kiosk (jangan tanya saya gimana cara bacanya yang benar). Di Jalan Braga, tepatnya di Ciwalk, The Kiosk berkonsep "The Lost Market" atau pasar yang hilang.

Hilang ke mana pasar itu, entahlah, tapi suasana yang dibangun di sini adalah gabungan dari dinding-dinding serupa goa, furnitur sofa dan kursi bernuansa kayu, dan lampu temaram yang bergelantungan bareng ranting dan daun-daun.

Menu yang disediakan oleh The Kiosk Lost Market adalah makanan-makanan tradisional khas Bandung. Dari siomay, batagor, mie kocok sampai nasi liwet. Lengkap sudah kriteria tempat ini untuk kamu pilih sebagai tempat kumpul bareng teman atau keluarga kamu.

Kalau kamu masih lebih tergerak untuk melahap makanan ala Tiongkok di Braga, geser ke depan Ciwalk. Ada Bandung Suki yang tempatnya luas, cocok untuk makan rame-rame, dan punya menu utama suki (ya, iyalah). Selain suki, tempat ini punya dimsum yang enak banget, meski harga untuk keseluruhannya cenderung lebih mahal dibanding yang lain.

Tapi kamu gak perlu khawatir, lidah dan perut kamu gak akan kecewa kalau makan di sini. Kualitas dan jumlah yang dikasih sebanding sama harga yang kita bayar. Kalau kamu mau datang ke sini, datanglah pada jam sarapan sampai makan siang, atau sore sampai menjelang tengah malam. Mereka punya jeda buka.

Selanjutnya, ada Myloc. Ini cocok banget buat kamu yang hobi ngopi dan suka cake, sekaligus gak mau ketinggalan tren. Myloc punya semua yang kamu butuhkan: kopi yang enak, suasana yang nyaman berkat tempat yang dikonsep modern lengkap dengan wall painting, dan harga yang gak gila-gilaan.

Di Jalan Braga, cuma ada satu huis, yaitu Braga Huis yang kini bernama Hangover. Dari luar kafe ini, kamu adalah orang Indonesia asli. Masuk ke dalam, merasakan suasana yang disediakan dan makanan yang tersedia, kamu adalah orang Indonesia asli yang ada di tengah gaya makan dan kumpulnya orang-orang Belanda.

Bagi penikmat kopi, tempat ini adalah surga. Kita bisa menikmati segala jenis kopi di Indonesia yang disajikan dengan modern. Selain itu, Braga Huis juga menyediakan makanan seperti steak. Pokoknya, tempat ini cocok banget kalau kamu suka suasana yang penuh dengan memorabilia, meski gak ada mantan dari jaman SMA.

Sampai ketemu di Braga, Qravers!