Qraved
Open in the Qraved app
OPEN
No. 1 Food App for Indonesia
Follow us
Log in to Qraved to connect with people who love food.

Follow Us

For fresh content everyday

Dining out? You can ask us for recommendations!

Click to chat+6221 292 23070Operational Hours: 11AM-2PM
Download The App

Jangan Panaskan 5 Makanan Ini!

PitacilyPitacily
Makanan yang Tidak Boleh Dipanaskan1
Qraved Team
Demi kesehatanmu, jangan coba-coba untuk memanaskan lima makanan di bawah ini karena kandungan yang ada di dalamnya dapat berubah menjadi racun. Yuk, langsung baca ulasan di bawah ini!
2
Photo Source:  Qraved Team

BAYAM

Meski kaya nutrisi, kamu mesti tahu kalau sayur bayam, adalah salah satu makanan yang tidak boleh kamu panaskan bahkan satu kali pun karena akan mengakibatkan oksidasi yang membahayakan tubuh. Ketika sayur bayam kamu panaskan, maka kandungan nitrat di dalam bayam akan berubah menjadi nitrit dan bersifat zat karsinogen atau pemicu kanker di dalam tubuh. Selain dipanaskan, bayam juga tidak boleh disimpan lebih dari lima jam untuk dikonsumsi kembali.

SELEDRI

Sama seperti sayur bayam, seledri juga mengandung zat nitrat yang dapat berubah menjadi kandungan berbahaya bagi tubuh setelah dipanaskan. Sayuran pelengkap ini biasanya dicampurkan dalam sajian sup atau bakso. Jadi hati-hati! Kalau kamu ingin memanaskan kedua makanan ini, mungkin lebih baik kamu buang dulu seledrinya dan gunakan seledri yang baru.

KENTANG

Kamu juga wajib tahu kalau nutrisi yang ada pada kentang akan hilang jika kentang dipanaskan kembali. Selain itu, pada proses pemanasan secara  berulang-ulang berisiko memacu perkembangan bakteri yang membahayakan tubuh.

TELUR

Telur yang dimasak dalam keadaan bulat cenderung lebih berbahaya ketika dipanaskan bahkan dapat membuat telur menjadi beracun terutama dibagian kuning telurnya. Mengkonsumsi telur yang tidak fresh pun dapat merusak dan menggangu sistem pencernaan. Ada baiknya kalau ingin mengonsumsi telur yang sudah didiamkan, langsung dimakan habis dan tidak perlu dipanaskan.

NASI

Memanaskan nasi tidak sama dengan menyimpan nasi di dalam rice  cooker/warmer. Yang dimaksud di sini adalah memanaskan nasi di mana cara tersebut bisa memicu pertumbuhan spora. Apalagi saat suhu nasi tersebut mendingin kembali, spora tersebut akan berkembang biak menjadi bakteri dan kuman yang dapat menyebabkan diare atau muntah-muntah. Namun Food Standards Agency menyebutkan, yang menyebabkan bakteri berkembang sebenarnya bukan cara memanaskannya, melainkan cara menyimpan nasi dengan cara yang salah. Jadi, kalau nasi tidak diletakkan di rice cooker/warmer, sebaiknya nasi disimpan di dalam lemari es, dan saat akan disantap, baru dikukus kembali.