Qraved
Open in the Qraved app
OPEN
No. 1 Food App for Indonesia
Follow us
Log in to Qraved to connect with people who love food.

Follow Us

For fresh content everyday

Dining out? You can ask us for recommendations!

Click to chat+6221 292 23070Operational Hours: 11AM-2PM
Download The App

5 Fakta Speakeasy Bar ini Bikin Nongkrong Lebih Bermakna

5 Fakta Sejarah Speakeasy Bar ini Bikin Makin Kepincut1
@timeout
Penikmat mixed drinks, martini, dan jazz tentunya familiar dengan speakeasy bar. Namun, bagaimana dengan sejarahnya? Apa sih sebenarnya alasan speakeasy memilki pintu masuk yang tidak mencolok?
Semua berawal di era Prohibition saat Amerika Serikat melarang penjualan alkohol. Mereka yang menentang larangan ini, menemukan safe haven di bar speakeasy yang menyediakan alkohol selundupan dan musik jazz. 
Untuk lebih dalam mengetahui sejarahnya lebih dalam, berikut fakta-fakta menarik mengenai bar speakeasy.

Tempat Kelahiran Jazz

2
Photo Source:  @Pexels
Di era Prohibition di Amerika Serikat lah, speakeasy memulai era musik Jazz. Dikarenakan era Prohibition juga bersamaan dengan banyaknya musisi kulit hitam migrasi ke kota-kota seperti Chicago dimana speakeasy menjamur. Kemudian musisi-musisi ini pun dipekerjakan oleh gangsters yang memiliki bar speakeasy.    
Terpincut oleh alunan nada yang dimainkan oleh musisi-musisi ini, pengunjung speakeasy yang kebanyakan gangster pada akhirnya menjadi supporter musik jazz.  
Beredar dari mulut ke mulut dan meledak di kalangan kulit putih, jazz dengan cepat menjadi sensasi di Midwest dan East Coast. Chicago dan New York pun akhirnya menjadi pusat black entertainment

Kode Masuk Bar

3
Photo Source:  @Urbanflavours
Karena aktivitas penjualan alkohol terlarang pada zaman Probihition, bar speakeasy memiliki peraturan masuk yang ketat. Karena pintu masuknya yang tidak terlihat seperti pintu masuk bar seperti Lola di Senopati. Bahkan di era Prohibition, patron harus mengetahui kode masuk bar untuk masuk. Kode bisa berupa jumlah ketukan pintu, kata kunci, atau cara berjabat tangan.   
Katalisator bisnis speakeasy dengan cara mulut ke mulut. Sebagian speakeasy memperbolehkan pengunjung masuk apabila orang tersebut mengenal seseorang. 
Namun, seiring berkembangnya popularitas speakeasy dan penegak hukum yang semakin waspada, speakeasy pun mengadopsi kartu anggota untuk verifikasi.

Martini dan Mixed Drink

4
Photo Source:  @spainattractions
Sebelum era Prohibition, Amerika terkenal akan cocktailnya. Bahkan banyak bartender Eropa yang menyempurnakan mixologi di Amerika.
Setelah berlakunya Prohibition, bartender yang terlatih pun berbondong-bondong meninggalkan Amerika atau bahkan mencari pekerjaan lain. Akibatnya industri mixologi Amerika dibanjiri oleh amatir yang membuat gin dan moonshine di bak mandi.
Minuman baru ini jauh lebih keras. Bahkan moonshine sering digunakan sebagai bahan bakar kendaraan. Dikarenakan minuman yang begitu keras, moonshine dan gin kemudian di campur. Hal ini melahirkan minuman yang sekarang kita kenal sebagau martini dan mixed drink yang meledak di era Roaring Twenties.

Tempat Penyimpanan dan Pintu Tersembunyi

5
Photo Source:  @cityseeker
Karena iligal pada zamannya, pemilik bar speakeasy seringkali paranoid akan razia tiba-tiba. Untuk mengatasi hal ini, speakeasy memiliki banyak sudut-sudut, tempat penyimpanan, bahkan pintu masuk rahasia.
Untuk menyamarkan, booth seringkali dipasang curtain tebal untuk menyembunyikan bar rahasia atau alkohol disajikan di gelas teh. The Green Mill di Chicago bahkan memiliki jalan bawah tanah untuk pintu keluar darurat saat razia. 
Bar speakeasy paling terkenal Amerika, 21 Club di New York, memiliki gudang anggur rahasia yang dapat menyimpan 2000 wine case. 

Kebangkitan Al Capone

6
Photo Source:  @vintag.es
Menyadari keuntungan besar dari menjual alkohol pada Prohibition,  gangster mulai berebut lahan karena permintaan alkohol yang meningkat.  
Johnny Torrio, gangster Chicago yang ingin mengendalikan industri alkohol, meminta Al Capone, kolega tepercaya dari New York, untuk membantu menyingkirkan pesaingnya.
Dalam dua tahun, Capone menghasilkan $60 juta dari penjualan alkohol saja dan seringkali menyuap politisi
Tertarik mengunjungi bar speakeasy, setelah membaca fakta bar speakeasy diatas? Berikut rekomendasi untuk tempat nongkrong kamu weekend ini.
7
Photo Source: 
Namanya saja sudah The Prohibition, jelas sekali bar yang satu ini mengadopsi konsep bar speakeasy. Nikmati jazz dan mixed drink weekend ini di The Prohibition asyik abis, guys!
8
Photo Source: 
Bauhaus merupakan aliran seni dari Jerman yang menggabungkan fine-art dengan design. Terlihat dari namanya Bau-Haus memiliki konsep bar yang unik, mesti banget kamu sambangi weekend ini.
9
Photo Source:  Proof Whisky Bar
Terkenal akan whiskey bar-nya, Proof Whisky Bar adalah salah satu destinasi tepat untuk menghabiskan weekend kamu.